Dari Blog, Aku Belajar Banyak Hal

• 

Blogger itu apa sih? Itulah pertanyaan yang pertama kali saya ajukan kepada teman yang memperkenalkan saya pada blog, yaitu di tahun 2006. Saat itu saya tertarik dengan blog yang dia isi. Saya pun minta diajari membuat blog di blogspot. com.

Ternyata, ngeblog itu asyik!

Dari ilmu yang diajarkan teman saya itu, saya mulai mengotak-atik blog. Saya mulai mengganti template dan widget. Ternyata, saya menyukai aktivitas itu. Di sela waktu istirahat, saya menggunakan kesempatan dengan mengotak-atik blog.

Blog saya yang pertama pun jadi, meskipun masih sangat sederhana. Saya pun mulai mempelajari fitur yang ada di blog, termasuk kode 'html'. Sangkin asyiknya ngeblog, saya kadang lupa waktu istirahat sudah habis dan saya harus kembali bekerja.

Pindah ke Wordpress

Entah mengapa, hati saya tertarik pada salah satu blog di wordpress. Karena hal itu, saya mencoba membuat blog di sana. Setelah saya pelajari, saya beranggapan bahwa wordpress lebih mudah dipelajari dibandingkan blogspot. 

Dengan dua blog yang saya kelola, saya pun berniat untuk menjalankan kedua blog ini. Di blogspot, saya khususkan untuk tulisan yang berhubungan dengan perkuliahan, sedangkan di wordpress saya fokuskan untuk cerita tentang siswa dan pekerjaan saya. 

Kegiatan itu berlangsung beberapa tahun, tetapi saya lebih suka membagikan cerita di wordpress. Tulisan-tulisan di sana membuat saya sering senyam-senyum sendiri saat membaca tulisan saya sendiri. Kadang di dalam hati ada rasa tidak percaya bahwa saya bisa menuliskan sesuatu dengan baik.

Bertemu Banyak Teman

Dari blog sederhana ini, saya berjumpa dengan banyak teman. Di awal ngeblog, ramai sekali yang ikutan. Seiring waktu, kesibukan yang makin bertambah membuat saya jarang ngeblog. 

Saya yang biasanya saling berkunjung ke blog teman pun terlindas oleh aktivitas dunia nyata. Sampai tidak saya senggol blog itu untuk beberapa waktu. Setelah beberapa waktu vakum dari aktivitas ngeblog, kok rasa kangen itu hadir. Hingga 2019, saya pun mulai lagi ngeblog.

Apresiasi dari Blogger

Antara blogger yang ada di dalam blog saya memang tidak semuanya saya kenal baik. Wajahnya pun saya tidak tahu. Namun, kami saling menyemangati. Bahkan, saya pernah mendapatkan buku masakan dari Pakde Chalik. 

Hadiah yang berharga itu masih berharga sekali untuk saya. Setiap kali saya membuka  buku itu untuk mencari resep masakan, saya teringat dengan teman-teman blogger. Hati saya bertanya keadaan mereka.

Dengan rasa penasaran, saya pun mengklik nama teman blogger yang telah saya sematkan di blog. Ternyata semuanya sudah lama vakum dan banyak yang sudah menutup akun mereka. 

Sedih Ditinggal Teman

Rasa sedih itu membuat saya menyalahkan diri karena tidak pernah berkunjung lagi. Saya yang tidak pernah bertanya kabar tentang teman-teman membawa luka di hati saya.

Apalagi saat saya membaca blog Bang Ocejiro, penderita kanker yang sering saya sambangi telah lama tidak diupdate. Ternyata, beliau sudah lama pergi. Hati saya sedih mendengarnya. Begitu lamanya saya sibuk dengan rutinitas dunia nyata hingga tidak tahu kabar teman-teman.

Buah Membuat Blog

Saya bersyukur bisa membuat blog dan masih aktif sampai sekarang. Dengan menulis di blog, saya merasa inilah diri saya yang sebenarnya. Inilah kesukaan saya. Dengan cara ini pula saya dapat menuliskan ide dan pemikiran untuk kebaikan diri saya dan orang lain yang membaca.

Dengan ngeblog, saya menjadi tahu banyak hal. Saya banyak belajar sebelum menulis, dengan mencari informasi dari berbagai media. Apalagi saya suka sekali mengikuti kegiatan menulis. Dengan kegiatan itu, saya termotivasi untuk menulis di blog.

Ingin Punya Domain sendiri

Saat ini saya ingin sekali memiliki domain. Saya lihat di setiap perlombaan blog, blog yang muncul ke permukaan adalah blog berbayar. Untuk saat ini saya belum bisa melakukannya dan berharap keinginan itu akan segera terwujud.

Teman, blog itu adalah media yang efektif untuk kita berbagi pemikiran kepada yang lain. Jangan takut tulisanmu jelek ya. Kamu bisa tuliskan apa saja pada blogmu, tetapi isinya yang positif ya. Jika kamu merasa belum bisa memberikan kebaikan dari tulisanmu, maka kamu bisa belajar lagi.