Aplikasi Canva ini aplikasi yang oke banget menurut saya, setuju? Gimana enggak oke coba, Temans mau buat apa aja bisa kok dengan Canva. Enggak percaya? Coba deh lihat bisa apa aja Temans dengan aplikasi ini.
Seorang konten kreator akan berusaha mencari alat berperang yang nyaman, mudah dikuasai, dan biayanya minim untuk kreasi yang ingin dibuat. Bagi konten kreator, memilih aplikasi editing itu sangat penting. Keterampilan seorang konten kreator akan terasa dengan baik bila menguasai fitur-fitur yang ada.
Membuat Infografis dengan Canva
Perkenalan saya dengan Canva sebenarnya terbilang baru, sekitar tahun 2020. Pada saat itu saya ikut kegiatan KMO. Saya lupa termasuk angkatan berapa. Namun, yang menjadi mentornya adalah mbak Nana, kami memanggilnya.
Saat ingin memposting sebuah tulisan di beranda facebook, saya disuruh mendownload Canva. Akhirnya aplikasi itu pun berada di ponsel saya hingga saat ini. Saya coba otak-atik itu aplikasi dan bertanya kepada beliau tentang beberapa hal. Alhamdulillah, saya akhirnya bisa membuat cover (hanya lembar depan sampul) cerita.
Seiiring waktu, saya mencoba membuat konten di instagram dengan menggunakan Canva. Masya Allah, ternyata mendesain pakai Canva itu terbilang enggak ribet seperti Medibang. Saya mencoba mempelajari aplikasi Medibang ini, tetapi menurut saya kok agak ribet, ya. Akhirnya keputusan saya bulat, yaitu uninstall kembali aplikasi itu. Entah kapan lagi saya akan mempelajarinya kembali.
Kata orang, ala bisa karena biasa. Betul, saya merasa kemampuan saya menggunakan Canva ini lebih terasa. Terlihat dari gambar di konten instagram yang tadinya kaku, kini makin luwes. Saya pun belajar dari Canvaony yang banyak memberikan tutorial sederhana tentang Canva.
Hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk ikut dalam giveaway yang mengharuskan pesertanya membuat ilustrasi. Eh, enggak nyangka saya berhasil. Padahal, tampilan konten saya tuh biasa banget. Sejak saat itu saya tambah sering mengotak-atik Canva karena terkesan mudah dan mengasyikkan.
Selain membuat konten instagram, saya menggunakan gambar yang diolah dari Canva untuk infografis di blog. Informasi singkat yang saya buat seadanya itu membuat kesan blog saya menarik. Itu sih pendapat saya, ya. Narsis banget sih hehehe.
Oleh karena tidak ada pembimbing, saya buat saja infografis tanpa memikirkan apa dan bagaimana. Yang terpenting informasi yang saya sampaikan berhasil diterima pembaca. Dulu saya lebih menggunakan ukuran buat konten kotak instagram. Namun, beberapa kali saya menggunakan ukuran blog banner.
Fitur untuk Infografis
Menurut saya, dalam membuat sebuah konten infografis ini memerlukan satu hal, yaitu pemahaman tentang isi materi atau tulisan. Saat saya akan mulai membuat infografis, pikiran kita akan terdorong untuk mencari hal-hal apa yang seharusnya ada dalam sebuah infografis yang akan disajikan. Setelahnya, ayolah eksekusi.
Jangan pikirkan seberapa menarik infografismu bagi orang lain, tetapi cukup menarikkah infografis itu saat kamu lihat.
Prinsip itulah yang biasanya saya pakai. Bahwa setiap saya membuat infografis, maka saya tanyakan kepada diri saya,"Apakah tampilannya sudah menarik? Apakah saya merasa dalam infografis saya ada yang kurang?"
Seperti yang telah saya katakan bahwa infografis sering saya buat untuk blog. Tentu saja untuk membuatnya saya harus menentukan ukurannya. Karena tidak mau ribet, ukuran yang sering saya gunakan adalah ukuran konten instagram 1:1 alias ukuran kotak. Jadi, ketika selesai mempublish tulisan di blog, infografis itu saya tayangkan juga di instagram.
Biasanya, untuk membuat infografis saya menggunakan beberapa fitur element dan teks. Menurut saya kedua fitur ini sangat penting ada di Canva. Dalam menggunakannya pun saya terus belajar, maklum tidak punya tutor. Jadi, saat membuat infografis itu, saya hanya mengikuti keinginan otak dan 'rasa'.
Keywords untuk Infografis
Awal mengenal Canva, saya kira untuk mencari keywords itu harus tahu bahasa Inggris. Jadi, saya selalu mencari padanan kata Inggris untuk keywords yang akan saya cari. Ih, norak banget deh!
Kemudian saya pikir, masa' sih pengguna Canva di Indonesia mesti ribet harus nyari dengan keywords bahasa Inggris sih. Saya pun mencoba mengetik kata kunci di elemen dengan bahasa Indonesia. Eh, ternyata bisa, Temans! Duh, kenapa enggak dari dulu sih! Saya tepok jidat saat itu.
Dalam pemikiran saya saat itu, seorang tutor itu penting. Ketika kita ada 'guru', maka bertanya kepadanya akan memberi pengetahuan baru bagi kita. Itulah sebabnya saya senang sekali ketika mbak Hamimeha memberikan pengetahuan yang menurut saya baru tentang mengatur margin pada Canva. Sebab, sebelumnya saya membuat konten tidak pernah memikirkan hal itu.
Memang sih secara tampilan, jika kita sudah tahu margin atau marginnya sudah di atur, maka kita akan bisa memprediksi seberapa besar tulisan atau gambar yang akan kita masukkan pada kertas. Pengaturan margin ini pun akan mengurangi ruang kosong dalam konten kita.
Keywords infogafis yang sering pakai adalah kartun muslim, muslimah, hijab, bumi, alam, dan sebagainya. Selain keywords untuk gambar, biasanya, saya juga mencari keywords untuk tulisan dengan mengetik kata handwriting atau tulisan tangan. Sepertinya, dua keywords itu yang sering saya gunakan untuk membuat infografis.
Tips Ngedesain Infografis dengan Canva
Keberadaan infografis dalam blog itu menurut saya penting. Ya, saya sendiri cenderung tertarik dengan blog yang ada infografisnya. Meskipun dalam pembuatannya mesti memerlukan waktu yang tepat agar tidak diganggu para bocil.
Para bocil ini pun sudah bisa menggunakan Canva. Bahkan mereka ketagihan untuk mengotak-atik Canva. Apalagi saat mereka sudah tahu cara mencari elemen. Huh, pandailah mereka tuh!
Kadang, saya memberikan mereka kesempatan untuk membuat satu konten. Eh, yang ada rebutan dan bertengkar. Gegara Canva nih. Ayo Canva tanggung jawab dong!
Berikut ini tips yang berdasarkan pengalaman saya dalam membuat infografis dengan Canva.
1. Perhatikan Tujuan Pembuatan
Seperti sebuah perjalanan, berpergian tanpa tujuan itu tidaklah baik dan sangat tidak menyenangkan. Sebelumnya tanyakan pada diri sendiri, apa sih tujuan saya membuat infografis ini? Apakah hanya untuk mempercantik blog saya atau ada alasan lain? Dari tujuan itu kita akan mudah menemukan keywords yang diperlukan.
2. Tentukan Gambar atau Keywords
Ini penting, enggak mungkin kan infografis berisi tulisan semua. Kesannya akan monoton sekali. Gambar yang sesuai dengan tulisan singkat membuat orang tertarik.
3. Belajar Infografis Teman
Banyak banget orang yang pandai membuat infografis. Biasanya, setelah blogwalking tuh kepala saya suka angguk-angguk sendiri seraya berkata,"Oh, jadk gitu, ya?" atau "Cantik banget sih gambarnya". Dijamin deh, setelah tahu itu jadi penasaran membuatnya. Akhirnya, nganva lagi deh.
4. Perhatikan waktu
Pemilihan waktu untuk mendesain itu penting. Menurut saya mendesain pakai Canva itu butuh fokus. Gangguan di sekitar seperti rengekan anak bisa membuat desain kita enggak jadi-jadi alias enggak berhasil terbuat.
5. Banyak Bersyukur
Yang utama adalah mensyukuri kemampuan mendesain yang sederhana ini. Lalu, terus berlatih dan meningkatkan pengetahuan baru. Insya Allah tampilan infografis kita akan semakin baik.
Tips itu bisa banget digunakan oleh pemula seperti saya. Dalam membuat infografis diperlukan tekad yang kuat untuk menyelesaikannya. Jadi, meskipun kadang kita harus berhenti karena suatu keadaan seperti lapar atau bosan, yuk nyamil dan minum dulu. Namun, suatu saat lanjutkan kembali. Sayangkan bila konten yang bagus hanya berakhir tanpa dipublish?
Ah iya no 5 pada tips ngedesain. Bersyukur.Mencukupkan diri ya mbak,setiap orang punya syle sendiri.terimkadih udah ingetin hal ini
BalasHapusBetul, Mbak. Kalau ga gitu, berasa kurang terus hasil desain kita. Ya ada nanti minder dan ga mau lagi nganva. Terima kasih kembali, Mbak.
HapusPengalaman dengan canva sudah banyak ya mbak. Bahkan bisa membuat konten youtube dengan canva. Sukses terus mbak.
BalasHapusBelum, Mbak. Masih sangat sedikit dan itu yang sederhana banget. Berproses, Mbak. Youtube menjadi bagian dari berbagi, Mbak. Sukses juga buat, Mbak 😊
HapusMbak saya malah dulu awalnya keywword di Canva pake bahasan Indonesia, tp ada bbrp element gak muncul. Tp setelah Sy ketik inggris muncul.. tp mgkn keyword yg mau dipake apa yaa
BalasHapusIya kah, Mbak? Wah, nanti tak coba lagi ah. Makasih infonya, Mbak 😊
HapusWah iya emang modal fitur elemen text aja kalo kreatif bisa jadi karya yang oke..
BalasHapusBetul, skrg ini ada kebijakan dari canva agar para creator elemen maupun creator template lebih lokalitas.
Terima kasih sudah menyimak. Di kelas materinya dan tips banyak lhoo
Masya Allah senangnya dibaca mentor 🙈 Materi kemarin bikin tambah ilmu untuk saya, Mbak. Makasih sudah berkunjung dan berbagi ilmu, ya, Mbak 🙂
HapusBanyak tips yang bisa diambil nih, mantap sekali mbak. Akupun pernah pakai medibang :D.
BalasHapusHehehe ... gimana Mbak pake Medibang? Apa nyaman atau malah uninstall kayak diriku? 😁
HapusTips no 4 relate banget. Biasanya ngaruh ke desain ya kak
BalasHapusNgaruh banget, Mbak. Kalau mereka sudahtidur, baru bisa nganva 😁
HapusKeren tipsnya...Bisa diterapkan nih..
BalasHapusSilakan, Mbak. Terima kasih sudah mampir, Mbak.
Hapus"Jangan pikirkan seberapa menarik infografismu bagi orang lain, tetapi cukup menarikkah infografis itu saat kamu lihat". Waah ini saya bangettt. Saya belum sampe tahap mikirin selera orang, tar ga kelar-kelar haha
BalasHapusSama, Mbak. 😁🙈
HapusTerimakasih banyak tipsnya disini mbak.
BalasHapusSama-sama, Mbak Rizky 🙂
HapusPoin nomer 5 aku suka, kita bersyukur ada canva membantu kita, terlebih dalam hal mendesain. Terima kasih canca sudah hadir.
BalasHapus