Navigasi

Ginidok: Dokter Lebih Fokus, Pasien Lebih Nyaman

Ginidok


Pernah lihat dokter sibuk mencatat, lalu mengambil tindakan kepada pasien? Ah, tentu saja kejadian seperti itu tidak sekali dua kali kita lihat. Apalagi kalau sering bolak-balik ke rumah sakit buat periksa atau berobat. Keadaan seperti itu akan kita temui. Kondisi seperti itu kadang bikin pasien kesal juga loh. Eh, iya, dokternya jadi enggak fokus dengan kita. Alih-alih mengurusi pasien, malah sibuk sendiri dengan perkara administratifnya.


Teman-teman, saya bukanlah seorang dokter. Saya adalah pasien yang sering bolak-balik bertemu dengan dokter untuk berobat. Seringnya sih, saya mengajak anak-anak berobat ke klinik. Maklum pada usia anak sekolah SD, masalah kesehatan seperti demam, batuk, pilek sudah menjadi penyakit yang sering mampir kepada anak-anak.


Masalah yang Sering Dihadapi Dokter 

Konsultasi


Digitalisasi sudah merambah diberbagai aspek. Artificial Inteligence (AI) yang sudah marak digunakan di media sosial untuk membantu manusia bukan lagi sesuatu yang aneh. Di media sosial kita akan melihat bahwa AI tampak seperti asli. Bahkan, parahnya kita tidak tahu kalau yang kita lihat adalah produk dari AI itu sendiri.


Dalam dunia kesehatan, AI sudah memberikan kontribusinya seperti dalam hal pencatatan rekam medis pasien dari seorang dokter. Hal itu sangat membantu seorang dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Sebelum AI ada, dokter terlihat sibuk sendiri dengan catatan medisnya.


Pernah suatu ketika, saya pergi ke klinik. Putri bungsu saya sudah dua hari merasakan sakit perut yang hebat. Entah penyebabnya apa, putri saya tampak kesakitan. Lalu, kami pergi ke dokter. Sesampainya di sana, dokter memanggil kami dan bertanya sebentar. Setelah itu, dokter menyuruh anak saya berbaring dan memeriksanya.


Dokter yang memeriksa anak saya adalah dokter umum. Usia dokter itu kira-kira 50 tahunan. Ketika saya mengkonsultasikan penyakit anak saya, dokter ini bertanya. Namun, kesan yang saya dapatkan beliau tidak fokus dalam menangani pasien. Tampak bagi saya, beliau sedang memikirkan sesuatu dan sibuk mencatat sesuatu di atas sebuah kertas. Sebenarnya wajar-wajar aja, tetapi saya tidak merasa nyaman dengan keadaan seperti itu.


Masalah yang saya rasakan pada saat itu seharusnya sudah diantisipasi oleh seorang dokter. Entah dia dokter umum atau dokter spesialis. Sebab kadang pasien itu hanya butuh diseriusin atau fokus pada apa yang dialami pasien ketika dokter mengambil tindakan.


Oleh karena itu, seorang dokter bisa mencoba cara agar pemeriksaan yang dilakukannya terhadap setiap pasien tidak menghabiskan waktu karena sibuk mengetik atau menulis. Malah konsultasi yang seharusnya menjadi ajang penggalian informasi berharga tentang penyakit pasien tidak optimal. Setelah saya membaca informasi yang beredar bahwa ada aplikasi AI ginidok yang bisa mengatasi masalah ini.


Solusi Rekam Medis dengan AI Ginidok

Manfaat ginidok


Ginidok itu apa sih? Ginidok itu adalah produk inovatif aHealth.co.id , sebuah perusahaan penyedia sistem Rekam Medis Elektronik (RME) di Indonesia, yang terintegrasi dengan SATUSEHAT Kemenkes dan BPJS Kesehatan. Aplikasi AI untuk pencatatan medis dokter yang dapat mengubah suara menjadi catatan medis berformat SOAP (Subjective, Objective, Assesment, Plan) yang berisi anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis ICD-10, serta rencana pengobatan dan tindakan. Jadi, percakapan antara dokter dan pasien akan diubah menjadi suara dalam format rekam medis standar SOAP yang praktis, cepat, dan siap digunakan.


Ginidok dirancang untuk memberi kenyamanan dokter, yaitu para dokter tidak memerlukan asisten, menghemat waktu dan hasilnya akurat, data aman, tidak harus belajar sistem RME baru yang kompleks, bisa digunakan online dan offline.


Dengan menggunakan Ginidok, konsultasi yang seharusnya 7-12 menit/ pasien, kini bisa menjadi lebih singkat 1-3 menit/ pasien. Wah, lumayan menghemat waktu! Jadi, dalam 1 jam, bisa melayani 20 pasien untuk sesi konsultasi. Lalu, bagaimana hasilnya? Tenanv, hasilnya akurat dan berkurangnya risiko kesalahan pencatatan.


Ginidok akan menciptakan kenyamanan di hati para pasien. Dokter akan lebih fokus menangani pasien sebab ketika konsultasi, otomatis yang menjadi isi pembicaraan dokter dan pasien akan terekam dan disimpan dengan aman. Jadi, pasien yang berkonsultasi pun lebih nyaman.


Saya yakin akan banyak dokter yang terbantu dengan menggunakan ginidok ini. Aplikasi yang mudah digunakan dan tidak membutuhkan keahlian khusus. Suara bisa direkam secara offline, tetapi akan membutuhkan internet jika hendak menemukan hasil ditranskrip RME.


Lalu, bagaimana untuk keamanan data pasien? Apakah ginidok bisa memastikan keamanan data pasien? Tenang, ginidok akan mengamankan data pasien dengan baik. Data keamanan pasien akan disimpan di komputer, bukan di server cloud. Jadi, kemungkinan data bocor tidak akan terjadi.


Terlepas banyaknya manfaat yang bakal dirasakan oleh dokter dengan menggunakan aplikasi ginidok ini, dokter-dokter pun harus pandai menggali informasi dari pasien. Dengan informasi yang lengkap dan menggunakan ginidok, dokter akan mampu mencatat rekam medis pasien dengan tepat. Namun, dokter pun harus mengecek apakah terjadi kesalahan dalam pencatatannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan pendapatmu disini ya ^^

Ginidok: Dokter Lebih Fokus, Pasien Lebih Nyaman

Pernah lihat dokter sibuk mencatat, lalu mengambil tindakan kepada pasien? Ah, tentu saja kejadian seperti itu tidak sekali dua kali kita li...