Miris, ketika kuliah saya mendengar kisah seorang yang melakukan diet ketat hingga berakibat kematian. Diet yang dilakukannya dengan mengonsumsi obat-obatan sehingga membuatnya mengalami diare dan muntah terus. Dia kehilangan cairan tubuh secara drastis.
Ada lagi kisah seorang influencer yang ingin diet dengan tidak makan nasi dan karbohidrat. Sehari-harinya dia hanya mengkonsumsi sayur-saturan dan buah-buahan. Dengan program diet yang dia lakukan itu, dia akhirnya meninggal.
Juga dengan seorang artis mancanegara yang ingin memiliki tubuh yang tetap langsing, dia rela melakukan perbuatan berusaha memuntahkan makanan kembali. Akibatnya dia mengalami gangguan makan anoreksia. Yang menyebabkan tubuhnya kurus kering dan tidak sedap dipandang.
Berbagai kisah yang saya temukan di media sosial sering membuat geram. Kok bisa orang bertindak ekstrim seperti itu tanpa ilmu? Tubuh yang kita gunakan ini adalah amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Tubuh kita akan baik bila dirawat dengan baik.
Keresahan Seorang Ayu Fauziyyah Adhimah
Setelah lulus strata 1 di program studi ilmu gizi pada tahun 2019, Ayu Fauziyyah Adhimah, S.Gz. M.Gz menemukan banyak sekali berita yang tidak benar di masyarakat. Misalnya, pada permasalahan diet saja. Masyarakat banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara diet yang benar dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi dari browsing di google, youtube, dan influencer yang ada di media sosial.
Akibat hal itu, banyak yang melakukan diet, tetapi tidak memberikan dampak baik bagi tubuhnya. Sebagai sarjana yang mempelajari tentang gizi, Ayu merasa terpanggil untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara melakukan diet yang sehat tanpa menyiksa tubuh. Ya, bisa dibilang diet boleh, tetapi jangan merusak badan. Selain itu, Ayu dan rekannya ingin agar masalah stunting yang terjadi di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Stunting Pada Anak
Dikutip dari laman alodokter.com, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Tercatat bahwa prevalensi stunting selama 2013-2023 terjadi penurunan 15,7%. Penyebab stunting pada anak itu adalah karena kurangnya gizi ketika berada di dalam kandungan atau selama pada masa pertumbuhan, adanya masalah kronis pada tubuh, penyakit bawaan, dan lain sebagainya.
Risiko terjadinya stunting ini akan berlanjut ketika anak dewasa. Anak yang stunting akan mengalami berbagai keluhan seperti gangguan perkembangan otak, yang mengakibatkan prestasi anak berkurang, sering sakit, mudah terkena infeksi, obesitas, dan diabetes. Sungguh mengerikan dampak stunting ini, bukan?
Aksi Nyata Ayu Fauziyyah Adhimah
Oleh karena keresahan itu, Ayu Fauziyyah Adhimah dan tim ingin mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak dari dalam kandungan ibu hamil harus mendapatkan gizi yang cukup sehingga anak yang dilahirkan pun sehat.
Dalam mengedukasi masyarakat tentang gizi, Ayu Fauziyyah Adhimah mencoba membuat platform Pojokgizi.id. Platform ini akan menjadi jembatan bagi masyarakat, mahasiswa gizi yang mau berkolaborasi tentang semua hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan gizi di masyarakat.
Pojokgizi.id telah telah membantu masyarakat dalam memilih makanan sehat untuk keluarga dan memahami pentingnya pola makan seimbang sehingga status gizi di masyarakat meningkat. Juga, membantu mahasiswa dalam memahami ilmu gizi lebih mendalam melalui materi edukatif, sharing session dan bimbingan belajar sehingga skill dan kompetensi mahasiswa bertambah. Selain itu, pojokgizi.id membantu mengedukasi pasien dan masyarakat tentang pentingnya gizi yang tepat.
Sejalan dengan apa yang diprogramkan oleh bapak presiden Prabowo, tentang pencegahan stunting pada anak sekolah, para ahli gizi diturunkan untuk membantu MBG di sekolah-sekolah. Pojokgizi.id bisa bermitra dengan pengusaha catering untuk mengecek semua hal yang dibutuhkan pada pelaksanaanya. Mulai dari pengecekan bahan, suhu makanan agar tidak cepat basi keyika dimasukkan ke rantang, menu, kebersihan, jumlah, apakah makanan yang diberikan sudah seimbang nilai gizinayaa, dan lain sebagainya.
Pojokgizi.id akan terus berkolaborasi dengan lembaga terkait, masyarakat luas, dan para mahasiswa agar anak Indonesia bebas dari stunting. Pojokgizi mencoba memberikan pelatihan kader posyandu dan penyuluhan edukasi gizi ibu dan balita, edukasi ke anak sekolah, pemberian makanan tambahan untuk balita di posyandu dan lansia di hari Jum'at pada daerah sekitar.
Pejuangan Ayu Fauziyyah Adhimah ini telah mengantarkan dia menjadi sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Award 2024, kreator platform edukasi gizi di bidang kesehatan. Perjuangan ini harus terus berlanjut dalam bentuk Gerakan Indonesia Sadar Gizi yang mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama mengedukasi masyarakat dan generasi muda tentang gizi.
Referensi:
T, Meva Nareza. 25 April 2024. Stunting. Alodokter.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan pendapatmu disini ya ^^