Navigasi

Menanam Sayur di Sekolah, Perhatikan 3 Hal Ini!


 

Kegiatan menanam sayuran di sekolah menjadi bentuk positif yang layak dilakukan juga di rumah. Kegiatan positif ini bisa menjadi hobi buat Temans. Positifnya, bagi para emak-emak yang suka bertanaman sayur bila berhasil menanam, maka tidak akan dipusingkan dengan harga sayur yang kadang tidak stabil. 


Jika kita membicarakan sayur, maka tidak semua menyukainya. Mungkin sebagian orang (terutama anak-anak) yang tidak menyukai sayuran disebabkan karena mereka mengalami kesulitan saat mengunyahnya. Anak saya pun menganggapnya seperti itu.


Manfaat Menanam Sayuran

Manfaat makan sayur


Menanam sayuran di sekolah bukan hanya bermanfaat Sayuran yang menjadi konsumsi harian manusia memiliki khasiat yang besar selain menyenangkan perut. Sayuran yang memiliki kandungan vitamin, mineral, dan sering seringkali dikeluhkan oleh para emak. Alhasil, daripada anak tidak makan, lebih baik dihilangkan saja menu sayuran dari makanan mereka.


Padahal nih, banyak sekali loh manfaat makan sayuran itu. Dikutip dari laman p2ptm, sayuran itu bermanfaat sekali bagi tubuh kita. Apa saja sih manfaat makan sayur itu? 


  • Mencegah dan mengurangi stres berlebih
  • Memperlancar buang air besar
  • Mencegah penyakit jantung dan kanker
  • Mempertahankan berat badan seimbang
  • Sumber energi tubuh
  • Membersihkan racun dalam tubuh (Detoksifikasi)
  • Mencegah kelahiran bayi cacat
  • Menjaga kesehatan mata
  • Membuat kulit sehat
  • Memperkuat tulang
  • Menu makanan sehat


Setelah Temans tahu manfaatnya, mungkin sebagian orang akan merelakan dirinya untuk mengonsumsi sayuran. Sebagian yang lain mungkin merasa masa bodo dengan pengetahuan yang baru dibaca atau didengarnya. Temans termasuk yang mana nih?


Saya sendiri pun pernah mengalami keadaan 'tidak suka sayur loh. Itu terjadi puluhan tahun. Sayur yang saya tahu itu bening katuk karena emak suka memasaknya. Namun, saya enggak suka. Kalau pun menjamah mangkuk sayur yang diberikan emak, hanya kuahnya saja yang saya ambil.


Setelah melahirkan, berasa banget loh kalau makan sayur itu sangat bermanfaat. Perbedaannya itu pada banyaknya asi yang dihasilkan oleh kelenjar susu. Ketika saya sedikit makan sayur, kuantitas asi berkurang dan hal itu membuat rasa sedih di hati saya. Kasihan kan kalau si bayi tidak cukup asinya padahal saat itu mereka sangat membutuhkannya. Akhirnya, mau enggak mau, suka enggak suka, saya pun memakan semua jenis sayur yang dimasak oleh emak. 


Eh, setelah semua fase menyusui dan menyapih usai, sampai sekarang saya suka makan sayur. Bahkan sekarang saya sangat menyukai sayuran mentah yang dicocol dengan sambal kencur. Uih, mantap rasanya!


Kegiatan Menanam Sayuran di Sekolah

Kegiatan menanam


Kembali ke acara menanam yang dilakukan di TK anak saya pada tanggal 9 September 2023 yang lalu. Kegiatan ini merupakan menjadi kegiatan rutin TK di sana dan dilakukan setahun sekali. Pesertanya adalah para orang tua dan siswa. Mereka menanam sayuran bersama di lingkungan sekolah. 


Sayuran yang ditanam pun bermacam-macam. Namun, pada kegiatan ini disepakati kami akan menanam cabai rawit, cabai keriting, kemangi, pare, pokcoy, dan tomat. Pemilihan bibit ini pun didasarkan karena kebutuhan dan keadaan cuaca di tempat yang sedang tidak bersahabat. 


Dalam kegiatan kali ini semua pendanaan berasal dari orang tua. Bahan-bahan dan peralatan yang digunakan pada saat itu pun disediakan oleh orang tua. Jadi, kegiatan ini murni dari orang tua untuk orang tua.


Penyediaan polibag, media tanam, dan bibit dilakukan secara swadaya dalam bentuk sumbangan. Dari uang itulah diperoleh bibit dan tanah untuk menanam. Pada hari H, setiap orang tua membawa 5 polibag dan isi tanah secara bergotong royong.

Anak menyiram tanaman


Para siswa membantu mengangkat polibag yang telah diisi tanah ke tempat yang disediakan. Setelah proses penanam selesai, para siswa diminta untuk menyiram. Sebagian mereka melakukannya dengan antusias. Ih, jadi senang melihat mereka melakukan kegiatan positif ini.


Poin Penting dari Kegiatan Menanam Sayuran di Sekolah

Meskipun kegiatan menanam sayuran ini bernilai positif, tetapi menurut saya ada beberapa poin yang harus dibenahi karena ada beberapa hal yang kurang pas saja untuk dilakukan. 

1. Waktu Penanaman

Bila melihat cuaca, sepertinya kegiatan tersebut tidak tepat untuk dilakukan sebab pada masa pembibitan ini dibutuhkan air untuk penyiraman. Sebaiknya sih awal pembibitan adalah ketika hujan mulai turun. Terkesan banget kalau waktunya dipaksakan untuk mencapai target padahal sebenarnya beberapa kegiatan yang menjadi rutinitas bisa di change waktunya tanpa harus ditinggalkan.


2. Media Tanam

Dilihat dari media tanam yang dibeli, saya pikir campuran tanah, sekam bakar, dan sekam basah tidak menghasilkan perbandingan yang baik. Tanah yang ada sangat sedikit, yang banyak adalah sekam mentah.


3. Keterlibatan Anak

Sebenarnya apa sih tujuan menanam sayuran di sekolah ini? Bila tujuannya mengajak anak-anak agar mengenal pembibitan dan merawat tanaman, maka tujuan itu tidak tercapai. Anak-anak cenderung abai dengan kegiatan ini dan para guru pun tidak mengingatkan mereka untuk turut serta. Beberapa anak memang antusias, yang lainnya sibuk berkegiatan sendiri.


Ketiga hal di atas menjadi cerita bagi saya, seorang yang menyukai tanaman dan aktivitas menanam. Namun, sebagai orang tua siswa saya tidak bisa berbuat banyak. Keputusan tetap berada pada pihak sekolah.



Namun, saya yakin bila kegiatan menanam sayuran di sekolah ini dilakukan pada waktu yang tepat, maka hasil yang diperoleh akan lebih memuaskan. Sekarang, tanaman yang sudah ditanam beberapa waktu yang lalu itu sudah berkecambah. Kami tinggal menunggu panennya.


Referensi:

P2PTM Kemenkes RI.  20 September 2022. Apa saja manfaat sayur - sayuran ?


7 komentar:

  1. Saya yang melihat ini menangis dari rumah. Nanam sayur di rumah aja pada mati mb. Sekalinya menghasilkan eh dipatok ayam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga berkebun mbak. Tapi untuk urusan sayur nyerah dulu deh, ga kuat sama tikus di sini. Cuma daun singkong dan daun Ginseng yang aman dari hama.

      Hapus
    2. @hanyainsani: memang sedih banget liat tanaman yang pelan-pelan mati karena kekeringan, Mbak. Apalagi dia lagi senangnya berbuah, seperti pareku. 😭 Saya juga suka sebal sama ayam yang matok cabe dan beberapa sayur yang lain. Beberapa saya singkirkan, diletakkan ditempat tersembunyi, Mbak. @aliana: ga apa, mbak. Meskipun hanya 2 tanaman tadi, keduanya memiliki manfaat bagi kita. Teruslah menanam, Mbak. Eh, singkongku juga sering kena kutu putih mbak Liha.😥

      Hapus
  2. wah, jadi ingin coba juga menanam sayurnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya nanti aja dulu, Mbak. Nanamnya waktu sudah turun huja. Kesian sayurnya yang saat itu butuh penyiraman yang cukup ☺

      Hapus
  3. Tidak sabar menunggu cerita saat panen raya sama anak2. Semoga mereka antusias mencoba menanam kembali di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe ... saya pun sama Mbak, pengen segera panen. Semoga saja semua benih tumbuh dengan baik ya, Mbak. Biar anak-anak menikmati betanam nikmatnya bercocok tanam ☺

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan pendapatmu disini ya ^^

Fazzio di Hati, Keunggulannya Tidak Diragukan Lagi

Motor bukan lagi tentang seseorang itu memiliki uang atau tidak. Memiliki motor  sudah menjadi kebutuhan siapa saja pada masa kini, terutama...